10 March 2010

Hujan, lagu lama, dia dan vanilla

Ramalan cuaca yang tepat. Sore ini Jogja hujan deres banget dengan kilat menyala-nyala. Setelah sibuk di lab dengan kertas saring ukuran mini yang udah dimasukkan ke sulcus gingiva dan ditambahkan ninhydrin sejak siang tadi, gw jadi pengen cepet pulang ke rumah. Banget. Rasanya hati n pikiran penat bukan kepalang di sela tugas-tugas yang semakin beringas.
Gw pengen langsung pulang, tapi kilat yang kayak kembang api di pasar malam bikin nyali gw ciut untuk menghajar jalanan kota Jogja di waktu hujan. Setelah kilat udah gak begitu ekstrim, baru gw pulang.
Well, rasanya gak enak banget, cuaca sesejuk ini harus dilewatin di dalam kamar yang sumpek n berantakan setengah mati. So, I decided untuk beresin semuanya dulu. Akhirnya kamar rapih dan gw sendiri pun juga udah seger.
Lagunya gemala, teruntuk, is in the air... Rasanya tenang banget. Penggalan liriknya pun akhirnya gw jadiin status ym gw.
Gak seperti biasanya, online chat di FB menampilkan tanda-tanda ke-online-an seseorang yang gw kagumi. Dia baru sampai di negeri sakura hari ini. Sampai setahun lagi mungkin baru bisa kami berjumpa (I wish). Lagi-lagi lagu yang sama gw dengerin.. dan ditemani hujan, lagu lama itu, (kenangan tentang) dia, dan secangkir vanilla.. Jadilah sore ini berkenan di hati.

wahai saudaraku yang tak pernah mengenal aku
lihat cintaku yang takkan lekang dimakan waktu
mungkin hanya untukmu
kupersembahkan hati yang hanya mampu menatap indah matamu

lihatlah dunia dengan segala kebesaran jiwa

dimana tercipta sebuah bintang tuk setiap manusia
kita semua sama oh hanyalah insan biasa
mari cinta jangan pernah putus asa

oh dan kita coba sayang
jangan berpangku tangan dan lemahkan jiwa
mempesona tuk meraih cita
mari hilangkan saja sang gundah
bermohonlah padaNya

terangkan dunia tuk cinta sesama

oh dan kita coba sayang
jangan berpangku tangan dan lemahkan jiwa
mempesona tuk meraih cita
mari hilangkanlah saja sang gundah
bermohonlah padaNya

cinta kita sungguh mulia
berbagi dengan sesama

(Gemala-teruntuk)


No comments:

Post a Comment